Minggu, 10 Juni 2012

DAMPAK BURUK MENYONTEK



Dampak Buruk Mencontek
Mencontek sepertinya sudah menjadi kebiasaan sebagian pelajar dari mulai siswa SD sampai mahasiswa. Cara menconteknya pun semakin lama semakin beragam dan canggih. Kalau di zaman dulu contekan hanya ditulis di kertas kecil atau di buat coretan di atas meja. Sekarang contekan cukup dikirim melalui sms. Bukan hanya ulangan harian, semesteran bahkan ujian nasional pun tidak luput dari upaya contek mencontek. Parahnya lagi ditingkat mahasiswa, skripsi yang dibuat pun hasil mencontek.
Padahal mencontek punya dampak buruk bagi pelakunya. Dampak buruk ini ada yang langsung dirasakan akibatnya, tapi ada juga dampak yang sifatnya jangka panjang. Mencontek memiliki dampak buruk diantaranya yaitu:
1. Malas belajar. Orang yang suka mencontek tidak akan punya motivasi belajar yang tinggi. Mereka justru semakin malas belajar dan mengandalkan contekan ketika menghadapi ujian. Akibatnya sangat jelas, pelajar dan mahasiswa seperti ini mungkin bisa dapat nilai bagus tapi pasti tidak bisa menguasai ilmu yang seharusnya mereka tahu.
2. Biasa bohong. Mencontek memerlukan kebohongan untuk mensukseskan misinya. Orang yang biasa mencontek akan biasa pula berbohong. Mereka menjadi orang yang terbiasa tidak jujur kepada diri sendiri dan orang lain. Tentu kebiasaan bohong ini akan sangat berbahaya karena mereka bisa menjadi orang yang tidak dipercaya perkataan dan perbuatannya.
3. Menghalalkan segala cara. Apapun akan dilakukan oleh orang yang biasa mencontek. Mereka akan mencari segala macam cara agar bisa mencontek dengan sukses. Cara halus dan kasar pun akan mereka lakukan. Bahayanya sikap menghalalkan segala cara ini bisa menjadi kebiasaan.
4. Menular. Ada yang mengibaratkan mencontek itu dengan penyakit yang bisa menular ke semua orang. Jika melihat teman sekelasnya bisa mencontek, tetangga kiri dan kanannya pun pasti akan mengikuti. Kebiasaan buruk ini pun menular dan menyebar ke seantero kelas. Bahkan bisa juga menular ke kelas lain.
5. Tidak percaya diri. Tukang nyontek itu orang yang tidak percaya diri. Semakin sering dia mencontek, semakin berkurang rasa percaya dirinya kalau dia bisa mengerjakan sendiri. Setiap orang sebenarnya memiliki kemampuan untuk menerima pelajaran. Sayangnya sebagian orang ada yang malas menggunakan kemampuannya itu.
Dampak buruk mencontek lebih besar dari itu sebenarnya. Perilaku mencontek dengan segala dampak buruknya bisa menjadi kebiasaan di luar sekolah atau kampus. Mereka akan menjadi orang yang malas, suka bohong, menghalalkan segala cara, tidak percaya diri dan menjadi contoh yang buruk bagi teman-temannya. Marilah kita hentikan kebiasaan mencontek dari sekarang, dimulai dari diri kita sendiri. Lebih baik dapat nilai bagus dari hasil belajar sendiri daripada dapat nilai jelek hasil mencontek. Iya kan?

Jumat, 01 Juni 2012

Sleep In The Bubble Hotel


Bermalam di sebuah kamar hotel, dimana kita bisa memandangi langit malam sebelum tidur, hwaah.. pasti pengalamannya sangat menyenangkan ya? Asiknya lagi, hotel yang kita impi-impikan ini nyatanya ada di Perancis dan bernama Attrap’Rêves. Sesuai namanya, bentuk kamar hotel ini memang seperti bubbles, yang terbuat dari kaca transparan. Nah, kebayang kan gimana kerennya pemandangan yang bisa dinikmati di sekeliling kamar?
Bubbles Hotel dibuat oleh seorang desainer Perancis bernama Pierre Stéphane. Yup, each of the bubbles are small and cozy. Tapi tenang, untuk privacy juga ada beberapa bagian gelembung yang dibuat tidak transparan kok. Oh ya, Attrap’Rêves ini berada tepat di hutan Bouches-du-Rhone (dekat dengan Marseille) dan juga Sky River diluar dari Loir-et-Cher. Nah sang desainer, Pierre memang punya impian untuk menciptakan Eco-friendly space, dan para tamu yang ingin ‘camping’ di Bubbles hotel harus merogoh kocek sekitar Rp.1.300.000 untuk menyewa permalamnya. So, if you want to live an unforgettable adventurous experience, immersed in nature, get to France!

Lombard Street

Kira-kira kalo lewat jalan yang satu ini bakal pusing nggak ya? hehe.. Seperti yang kita lihat, jalanan super unik ini memang benar ada loh! Tepatnya terletak di et–west street, San Francisco-California, dan namanya adalah “Lombard Street”. Keunikan Lombard Street terletak pada bentuknya yang memiliki 8 buah kelokan tajam, dengan bentuk kelokan yang benar-benar sama, dan menghubungkan Hyde dan Leavenworth Street. Sebenarnya, jalan yang nggak terlalu lebar ini awalnya adalah sebuah tebing yang sangat curam dan berbahaya untuk dilewati kendaraan. Oleh sebab itu seorang pengusaha properti bernama Mr. Carl Henry, mempunyai ide untuk membuat sebuah jalanan yang dapat mengurangi kemiringan tebing hingga 27%. Pada tahun 1922 Lombard Street akhirnya diresmikan menjadi jalanan umum, dengan kemiringan 16 derajat, dan 8 tikungan yang masing-masing sepanjang 400 meter. Nah, siapa hayoo yang pengen ngelewatin jalanan ini? :D
Mengingat kemiringannya, setiap kendaraan yang mau lewat hanya diperbolehkan melintas dengan kecepatan 5 mil/jam (8, 0 km/jam), untuk menghindari kecelakaan. Tetapi selain kecuramannya, ternyata jalanan ini memang jadi salah satu spot yang didatangi para turis, karena pemandangannya yang memukau dari bawah maupun dari atas, dan kita pun juga bisa menikmati deretan mansion bergaya Victorian. Apalagi kalo sedang musim semi dan musim panas, Lombard Street is alive with color, as the many beautiful flowers are in bloom. Psst, saking uniknya, beberapa film juga tertarik menjadikan Lombard Street sebagai setting film mereka, antara lain film Vertigo (1958), What’s Up Doc (1972), Magnum Force (1973), beberapa video klip, hingga muncul di video games. Dan kalo kamu berlibur di San Francisco, pastikan kamu dateng ke jalan ini ya, karena setiap hari banyak turis yang berkumpul sekedar untuk foto-foto, menikmati pemandangan dan juga olahraga.